Binjai – Resmi Menikah Kabar bahagia datang dari jajaran Kabinet Indonesia Maju. Wakil Menteri Agama, Romo H. M. Syafi’i, resmi melepas masa lajangnya dalam sebuah akad sederhana namun khidmat yang digelar akhir pekan lalu. Kabar ini sontak jadi sorotan—bukan hanya karena posisinya sebagai pejabat tinggi negara, tapi juga karena kisah hidup dan rekam jejaknya yang penuh warna.
Siapa Romo Syafi’i?
Baca Juga : Jadwal MPL ID S16 Week 9 Hari Ini: RRQ Hoshi Vs Navi
Mungkin tak semua orang tahu, nama lengkap beliau adalah H. M. Syafi’i, S.H., M.H., namun ia lebih akrab disapa “Romo” Syafi’i—bukan karena gelar keagamaan tertentu, tapi karena kedekatannya dengan masyarakat lintas agama dan latar belakang sebagai tokoh yang dikenal moderat dan merangkul.
Lahir di Madura, Jawa Timur, Romo Syafi’i dikenal sebagai pribadi yang sederhana namun tajam dalam pemikiran. Ia meniti karier dari bawah, pernah menjadi pengacara, aktivis, hingga politisi, sebelum akhirnya dipercaya menjadi Wakil Menteri Agama.
Perjalanan Karier yang Tak Biasa
Sebelum duduk di kursi Wamenag, Romo Syafi’i pernah menjadi anggota DPR RI selama beberapa periode, aktif di Komisi III yang membidangi hukum dan HAM. Ia dikenal vokal soal isu-isu keadilan sosial, anti-korupsi, dan moderasi beragama.
Ketika ditunjuk sebagai Wakil Menteri Agama, publik menaruh harapan besar padanya untuk membawa angin segar, terutama dalam isu toleransi antarumat beragama dan pembinaan keagamaan yang lebih inklusif.
“Tugas agama bukan hanya mengurus ritual, tapi juga menjamin kerukunan, keadilan, dan kemanusiaan,” kata Romo Syafi’i dalam salah satu pidatonya.
Momen Pernikahan yang Hangat dan Sederhana
Meski menjabat posisi penting di pemerintahan, Romo Syafi’i memilih untuk menggelar pernikahannya secara sederhana. Acara digelar secara tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga dekat serta beberapa sahabat lama.
Beliau menikah dengan seorang perempuan yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Nama istrinya tidak banyak dipublikasikan, karena pasangan ini memang memilih untuk menjaga privasi.
Namun yang menarik, dalam pidato singkatnya usai akad, Romo Syafi’i menyampaikan bahwa pernikahan ini bukan hanya kebahagiaan pribadi, tapi juga bagian dari komitmennya untuk menata kehidupan yang lebih baik—baik secara spiritual maupun sosial.
